Jumat, 24 Februari 2017

Dua Hal Pokok Yang Dapat Merusak CV Anda

Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, kita dituntut untuk berkerja secara profesional dan berkompetisi sesuai dengan keterampilan yang kita miliki. Dinamika kerja saat ini yang sangat kompetitif yang memacu kita untuk lebih meningkatkan keterampilan yang terkait dengan ilmu yang diperoleh pada saat menempuh pendidikan terakhir. Saat ini banyak perusahaan dalam melakukan perekrutan tenaga kerja sangat selektif dan ketat dengan berbagai macam persyaratan. Hal ini dapat dimaklumi, karena setiap perusahaan dituntut untuk mencapai target yang telah ditentukan agar memperoleh keuntungan dan berkembang. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, salah satu faktor utama adalah merekrut tenaga kerja yang terampil, disiplin, loyal dan memiliki dedikasi serta integritas. Sehingga tenaga kerja yang diperoleh memiliki produktifitas yang tinggi dan menguntungkan bagi perusahaan.

Namun tidak dapat dipungkiri lagi bahwa banyak calon tenaga kerja atau pelamar yang gagal diterima kerja. Berbagai macam penyebab dan alasan dapat terjadi, seperti:  faktor-faktor yang ada dalam diri sendiri, pengalaman kerja yang diperoleh tidak sesuai dengan ilmu yang didapat pada saat menempuh pendidikan terakhir, tampilan Curriculum Vitae (CV) kurang informatif atau standar dan sebagainya. Jika Anda memiliki pengalaman kerja di barbagai sektor yang tidak sesuai dengan pendidikan terakhir atau keahlian yang dimiliki, maka dapat dipastikan setiap perusahaan yang akan merekrut Anda merasa kebingungan dan akan memilih tenaga kerja yang benar-benar sesuai dengan keahliannya. Kasus ini banyak terjadi karena tidak disadari secara langsung maupun tidak langsung bahwa bekerja merupakan sebuah prestise bagi setiap orang, apalagi memiliki jabatan yang bergengsi dan eklusif tanpa memandang latar belakang pendidikannya.

Disadari atau tidak, coba lihat kembali pengalaman kerja yang ada dalam CV Anda, apakah sudah sesuai dengan pendidikan terakhir Anda?, contoh: Anda adalah seorang sarjana S1 Teknik Sipil, namun pernah bekerja sebagai sales kendaraan bermotor, pernah bekerja sebagai inspector di proyek konstruksi jalan, kemudian bekerja di pemberdayaan masyarakat untuk bidang penanganan masalah sosial, dan sebagainya. Dapat dipastikan bahwa CV Anda telah rusak atau tidak relevan lagi dengan jenjang pendidikan Anda. Hal lain yang perlu diperhatikan, apakah jenjang pendidikan Anda berbanding lurus atau linier, contoh: Anda seorang lulusan universitas terkemuka sebagai sarjana S1 ekonomi, dan lulus sebagai sarjana S2 jurusan planologi. Dapat dipastikan bahwa jenjang pendidikan Anda adalah tidak linier dan CV Anda telah rusak atau tidak relevan lagi.

Fakta dari kejadian tersebut diatas sering kali terjadi di Indonesia, baik di sektor pemerintahan maupun sektor swasta. Hal ini terjadi karena adanya hubungan emosional antara pemberi kerja dengan pencari kerja. Lain hal dengan pemilihan jenjang pendidikan, lebih banyak dipengaruhi oleh kesalahan strategi dalam memilih pendidikan lanjutan. Dampaknya, Anda akan kesulitan dalam mencari pekerjaan, khususnya bagi tenaga kerja tidak tetap atau sistem kontrak. Perlu penelitian lebih lanjut untuk membuktikannya, berapa persen tenanga kerja yang ada di Indonesia memiliki pengalaman bekerja yang relevan atau tidak relevan?, termasuk jenjang pendidikan, berapa persen sarjana S1, S2 dan S3 yang linier atau tidak linier?. Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kedua hal tersebut diatas?. Berapa persen tenaga kerja tersebut yang dapat bertahan atau menganggur pada usia 50 tahun atau lebih?.

Tatapi kita tidak perlu khawatir dan cemas dengan hal tersebut diatas, khususnya bagi  yang sudah terlanjur rusak CV-nya maupun jenjang pendidikannya, karena hidup kita telah ada yang mengatur, baik rejeki, jodoh maupun mati. Sebagai orang Indonesia pasti sangat yakin dan percaya terhadap agamanya masing-masing. Tetapi bagi para lulusan sarjana baru perlu diperhatikan adalah harus selektif dalam memilih pekerjaan mupun jenjang pendidikan, sehingga antara jenjang pendidikan dengan pengalaman kerja Anda akan menjadi relevan dan sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan, bila perlu didukung sengan sertifikasi yang sesuai dengan bidang keahliannya.

Terakhir, artikel ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para pembaca dalam rangka peningkatan kapasitas diri, kepribadian maupun profesionalisme. Relevan tidaknya hal tersebut diatas tetap percaya diri tanpa ragu untuk menatap dan menggapai masa depan yang lebih baik, walaupun ekspektasi dan fakta sering tidak sejalan dan sesuai karena banyak dipengaruhi oleh lingkungan sekitar.

Kesimpulannya adalah terdapat dua hal pokok yang dapat mempengaruhi dan merusak CV Anda, yaitu: Pertama: "Pengalaman kerja yang tidak relevan" dan Kedua: "Jenjang pendidikan yang tidak linier".

Sastra Djingga © 2017.02.24

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

loading...